Bahasa Indonesia
154
M-5276-784B
16.
Rekomendasi untuk irigasi saat menggunakan generator FR Stockert:
Tingkatkan irigasi menjadi laju aliran yang tinggi mulai 5 detik sebelum
mulai menghantarkan energi FR dan pertahankan laju aliran tinggi ini
sampai 5 detik setelah m
enghentikan penggunaan energi. Untuk tingkat
daya sampai 30 watt, laju aliran tinggi sebesar 8 ml/mnt harus digunakan.
Untuk tingkat daya antara 31-50 watt, laju aliran tinggi sebesar 15 ml/mnt
harus digunakan. Jangan menggunakan kateter tanpa aliran irigasi.
17.
Jangan memulai aplikasi energi FR sebelum memastikan peningkatan laju
aliran irigasi yang terbukti dengan penurunan suhu elektroda ujung minimal
2 °
C.
18.
Pantaulah suhu ujung kateter di sepanjang prosedur untuk memastikan
irigasi yang memadai.
Jika suhu meningkat hingga 40
°C selama
pemberian energi FR, penghantaran dayanya harus dihentikan. Sistem
irigasi harus diperiksa ulang sebelum kembali memberikan FR.
Catatan:
Suhu yang terlihat hanya menunjukkan suhu elektroda, bukannya suhu
jaringan.
19.
Mulailah prosedur pada 15-
20 W. Setelah 15 detik, daya dapat ditingkatkan
secara bertahap 5-10 W dengan seperlunya, hingga diperoleh jejas
transmural, tampak dari penurunan amplitudo elektrogram unipolar atrium >
80%, atau munculnya potensial ganda beramplitudo rendah
dan sama.
Disarankan agar daya tidak melampaui 50 W ketika posisi kateter paralel
terhadap jaringan dan 35 W ketika kateter tegak lurus terhadap jaringan.
Durasi untuk setiap ablasi FR tidak boleh melampaui 120 detik. Diizinkan
untuk menyeret kateter ke lokasi berikutnya selama 120 detik penggunaan
energi tersebut. Arus FR dapat diberikan ulang ke lokasi yang sama atau
lokasi lain dengan menggunakan kateter yang sama.
20.
Arus FR bisa diaplikasikan lagi ke tempat yang sama atau tempat alternatif
dengan mengguna
kan kateter yang sama. Tetapi jika generator mati
(impedansi atau suhu), kateter ini harus ditarik dan elektroda ujungnya
harus diperiksa untuk memastikan apakah ada gumpalan sebelum kembali
mengaplikasikan arus FR. Jika ada gumpalan, atasi dengan mengguna
kan
kain kasa steril yang dibasahi dengan larutan saline yang steril dan dengan
lembut sekalah bagian ujungnya hingga bersih, jangan menggosok atau
memelintir elektroda ujungnya karena bisa merusak ikatan elektroda ujung
dan melonggarkan elektroda ujung te
rsebut.
Sebelum dimasukkan kembali,
pastikan lubang irigasinya tidak tersumbat seperti berikut ini:
Jika penyumbatan lubang irigasi terjadi:
a.
Isilah penyuntik* 1 atau 2 ml dengan larutan saline yang steril dan
lekatkan ke keran tutup atau sisi lengan.
b.
Dengan hati-hati, suntikkan larutan saline dari penyuntik ke dalam
kateter. Aliran cairan harus bisa terlihat dari ujung kateter.
c.
Ulangi langkah a dan b bila perlu sampai lubang-lubangnya tidak lagi
tersumbat.
d.
Siramlah kateter dan selang menurut teknik standar guna
memastikan bahwa gelembung udara yang terperangkap sudah
dibersihkan dan untuk memastikan bahwa lubang irigasinya terbuka.
e.
Sekarang kateter ini bisa dimasukkan ke pasien.
f.
Setel kateter mulai dari angka nol setelah memasukkan kembali ke
tubuh pasien.
PERINGATAN: Hentikan penggunaan kateter ini jika masih
tersumbat atau jika tidak berfungsi dengan semestinya.
*CATATAN:
Sebuah penyuntik kecil memberikan cukup tekanan untuk
menghasilkan aliran cairan yang terlihat.
Reaksi yang Merugikan
Sejumlah reaksi merugikan yang serius telah didokumentasikan mengenai
prosedur ablasi kateter, antara lain emboli paru, serangan jantung, strok,
tamponade jantung, dan kematian.
Komplikasi berikut ini juga pernah terjadi dalam penelitian sebelumnya atau telah
dilaporkan
dalam literatur:
•
Prosedur yang berhubungan dengan kateterisasi/kateter: perdarahan pada
pembuluh/hematoma lokal, trombosis, fistula arteriovena (AV),
pseudoaneurisma, tromboemboli dan reaksi vasovagal, perforasi jantung,
efusi/tamponade perikardial, bekuan darah, emboli udara, aritmia dan
kerusakan katup, pneumotoraks dan hemotoraks, edema paru, hipoksia,
efusi pleura, sindroma gangguan pernafasan akut (SGPA), gagal jantung
kongestif, radang parenkim paru aspirasi, radang parenkim paru, serangan
asma, hipotensi, kerusakan kawat implan kardioverter/defibrilator jantung
(ICD), anemia, trombositopenia, koagulasi intravaskular tersebar, mimisan,
infeksi sistemik, infeksi saluran kencing, apnea akibat sedasi, penumpukan
CO
2
akibat sedasi disertai letargi, dan ra
dang kandung empedu.
•
Berhubungan dengan FR: rasa sakit/tidak nyaman di dada, takiaritmia
ventrikular, serangan iskemik sesaat, cedera serebrovaskular,
penyumbatan jantung menyeluruh, kejang pada arteri koroner, pembekuan
arteri koroner, pembedahan arteri koroner, tromboemboli jantung, radang
perikardium, perforasi/tamponade jantung, kerusakan katup jantung, dan
peningkatan fosfokinase.
•
Tidak berkaitan dengan perangkat atau prosedur: sulit kencing, mati rasa
bersifat sementara pada ekstremitas, penyakit Parkinson dan divertikulosis
pencernaan.
SANGGAHAN JAMINAN DAN BATASAN KEWAJIBAN
TIDAK ADA GARANSI SECARA TERSURAT MAUPUN TERSIRAT,
TERMASUK NAMUN TIDAK TERBATAS PADA SEGALA GARANSI ATAS
KONDISI YANG DAPAT DIPERDAGANGKAN DAN KESERASIAN UNTUK
TUJUAN TERTENTU BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN PRODUK-
PRODUK YANG DIURAIKAN DI SINI. BIOSENSE WEBSTER, INC., MAUPUN
SEMUA PERUSAHAAN AFILIASINYA SAMA SEKALI TIDAK AKAN
BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA KERUGIAN YANG BERSIFAT
KHUSUS, LANGSUNG, TIDAK SENGAJA, MERUPAKAN AKIBAT, MAUPUN
KERUGIAN LAIN YANG TIDAK DINYATAKAN SECARA TERSURAT OLEH
HUKUM TERTENTU.
TANPA MEMBATASI HAL DI ATAS, BIOSENSE WEBSTER, INC. ATAU
SEMUA PERUSAHAAN AFILIASINYA TIDAK AKAN BERTANGGUNG
JAWAB ATAS SEGALA KERUGIAN YANG BERSIFAT KHUSUS,
LANGSUNG, TIDAK SENGAJA, MERUPAKAN AKIBAT, MAUPUN
KERUGIAN LAIN, YANG TERJADI AKIBAT PEMAKAIAN ULANG PRODUK
APAPUN YANG BERTANDA SEKALI PAKAI ATAU DI MANA PEMAKAIAN
ULANG DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU.
Deskripsi dan spesifikasi yang terdapat pada barang cetakan
Biosense Webster
Inc.
, termasuk publikasi ini, hanya bersifat informasi dan
hanya bertujuan untuk menguraikan produk tersebut secara umum pada saat
diproduksi dan sama sekali tidak dibuat atau diberikan sebagai garansi dari
produk yang diuraikan.