– 3
Pasang dan kencangkan konektor pompa (lihat
aksesori khusus) ke penghubung.
Dorong slang ke konektor pompa dan kencangkan
dengan klem slang.
Dorong penghubung ke dalam Quick Connect.
Saat menggunakan slang 1¼”:
Dorong slang ke penghubung dan kencangkan
dengan klem slang.
Dorong penghubung ke dalam Quick Connect.
Gambar
Membuka, melipat kaki penyangga (SP 2 Flat -
lihat Pengoperasian).
Siapkan pompa dalam posisi stabil di atas
permukaan yang solid di dalam cairan pompaan
atau benamkan pompa menggunakan tali yang
terpasang pada gagangnya.
PETUNJUK
Area pengisapan tidak boleh terhalang oleh kotoran.
Jika tanah berlumpur, letakkan pompa di atas batu bata
atau benda yang serupa.
Pastikan pompa terpasang secara horizontal.
Jangan angkut pompa pada kabel atau slangnya.
몇
BAHAYA
Risiko kematian akibat sengatan listrik!
Selama pengoperasian, jangan sentuh cairan
pompaan, tali yang terpasang pada gagang, serta
benda yang bersentuhan dengan cairan pompaan
(misalnya pipa, rel yang menganjur ke dalam air, dll.).
Gambar
Jika level cairan rendah, udara yang telah diisap atau
yang ada di dalam pompa akan keluar melalui
perangkat ventilasi otomatis. Selain itu, cairan juga
dapat keluar dalam kondisi ini.
Jika pompa mengalami masalah pengisapan saat level
cairan rendah, cabut dan pasang steker berulang kali
untuk mendukung proses pengisapan.
Gambar
Jika perlu, buka kaki penyangga untuk mulai
memompa (SP 2 Flat).
PETUNJUK
Kaki penyangga tidak mutlak perlu dibuka; kapasitas
pemompaan menjadi lebih besar jika kaki penyangga
dibuka.
Gambar
PETUNJUK
Dalam pengoperasian otomatis, sakelar apung
mengontrol proses pemompaan secara otomatis.
Pompa akan menyala segera setelah sakelar apung
mencapai level pengaktifan karena level cairan yang
naik.
Pompa akan mati segera setelah sakelar apung
mencapai level penonaktifan karena level cairan yang
turun.
Sakelar apung harus dapat bergerak dengan bebas.
Untuk level pengaktifan/level penonaktifan, lihat tabel
berikut:
* Level pengaktifan dapat bervariasi tergantung pada
posisi sakelar apung.
Pasang steker di stopkontak.
Gambar
Lipat kaki penyangga untuk mulai memompa (SP 2
Flat).
PETUNJUK
Dengan melipat kaki penyangga, pengisapan cairan
secara mendatar hingga level cairan sisa 1 mm dapat
dilakukan dalam pengoperasian manual.
Gambar
Kencangkan sakelar apung di pengunci dengan
mengarah ke atas.
PETUNJUK
Dalam pengoperasian manual, pompa terus menyala.
Agar pompa mengisap secara otomatis dalam
pengoperasian manual, level cairan harus sebesar
minimal 60 mm (SP 1 dan 3 Dirt) atau 7 mm (SP 2 Flat).
Pompa dapat memompa keluar cairan sisa hingga ke
level 25 mm (SP 1 dan 3 Dirt) atau 1 mm (SP 2 Flat).
Level cairan sisa yang ditentukan hanya dicapai dalam
pengoperasian manual.
Pasang steker di stopkontak.
PERHATIAN
Risiko kerusakan! Pengoperasian dalam kondisi kering
menyebabkan peningkatan keausan; jangan tinggalkan
pompa tanpa pengawasan dalam pengoperasian
manual. Segera matikan jika pompa beroperasi dalam
kondisi kering.
PETUNJUK
Kotoran dapat menumpuk dan menyebabkan
gangguan fungsi.
Setelah digunakan, selalu pompa air jernih atau
bilas pompa sampai bersih.
Hal ini berlaku khususnya setelah memompa air
yang mengandung klorin atau cairan lainnya yang
meninggalkan residu.
Tarik konektor dari dalam stopkontak.
Pompa ini tidak memerlukan perawatan.
몇
HATI-HATI
Perhatikan berat perangkat (lihat data teknis) untuk
menghindari kerusakan dan kecelakaan selama dalam
perjalanan.
Angkat dan angkut pompa pada gagangnya.
Saat diangkut dengan kendaraan, amankan
perangkat agar tidak tergelincir.
Pengoperasian
Perangkat ventilasi otomatis
Pengoperasian otomatis
Min/maks
SP 1 Dirt SP 2 Flat SP 3 Dirt
Level pengaktifan
cm *
43/50
36/44
43/50
Level penonaktifan
cm *
18/30
15/24
18/30
Pengoperasian manual
Menghentikan pengoperasian
Pemeliharaan
Pengiriman
Min/maks
SP 1 Dirt SP 2 Flat SP 3 Dirt
12
ID
