Bahasa Indonesia |
303
Bosch Power Tools
1 609 929 S02 | (17.3.09)
– Pindahkan alat pengukur – tanpa memutar-
kannya – ke dekat dinding B, hidupkan alat
pengukur dan biarkan alat pengukur melaku-
kan penyetelan otomatis.
– Setelkan ketinggian alat pengukur sedemi-
kian (dengan menggunakan tripod atau jika
perlu dengan ganjelan), sehingga titik potong
dari garis-garis laser mengena persis pada
titik
II
pada dinding B yang ditandakan sebe-
lumnya.
– Putarkan alat pengukur sebanyak 180°,
tanpa merubah ketinggiannya. Bidikkannya
sedemikian pada dinding A, sehingga garis
laser tegak lurus melampaui titik
I
yang telah
ditandakan sebelumnya. Biarkan alat pengu-
kur melakukan penyetelan otomatis dan
tandai titik potong dari garis-garis laser pada
dinding A (titik
III
).
– Selisih
d
di antara kedua titik-titik
I
dan
III
yang ditandakan pada dinding A adalah
selisih ketinggian yang sebenarnya dari alat
pengukur.
Ketidak tepatan maksimal yang diizinkan d
max
dihitungkan sebagai berikut:
d
max
= dua kali jarak antara dinding-dinding
x 0,3 mm/m
Contoh: Jika jarak antara dinding-dinding 5 m,
ketidak tepatan maksimal yang diizinkan
d
max
= 2 x 5 m x 0,3 mm/m = 3 mm. Ini berarti
jarak antara titik-titik yang ditandakan maksimal
boleh sebesar 3 mm.
Memeriksa ketelitian pengukuran garis
mendatar
Untuk melakukan pemeriksaan ini, dibutuhkan
bidang yang kosong sebesar kira-kira 5 x 5 m.
– Pasangkan alat pengukur pada alas yang
keras dan rata di tengah antara dinding-
dinding A dan B. Biarkan alat pengukur mela-
kukan penyetelan otomatis pada penggunaan
mendatar.
– Pada jarak 2,5 m dari alat pengukur, tandai
tengah-tengah dari garis laser pada kedua
dinding (titik
I
pada dinding A dan titik
II
pada dinding B).
A
B
d
180˚
A
B
2,5 m
,0 m
5,
5
A
B
OBJ_BUCH-817-003.book Page 303 Tuesday, March 17, 2009 8:51 AM